Minggu, 08 Januari 2012

Fakta kondisi umat Islam di waktu subuh

Seorang muslim perlu mengetahui fakta bahwa: "Pernah, salah seorang penguasa Yahudi, menyatakan bahwa mereka tidak takut dengan orang Islam kecuali satu hal. Ialah bila jumlah jamaah shalat subuh menyamai jumlah jamaah shalat jum'at". Pelajaran apa yang dapat kita petik dari pernyataan di atas? Ternyata orang Yahudi lebih jeli terhadap kondisi kaum Islam, dari pada kita sendiri.

Betapa selama ini kebanyakan kaum muslim terlena dalam malam yang panjang. Sehingga hanya menyisakan segelintir orang yang membentuk sederet sampai dua deret shaf pada shalat subuh. Mereka menyadari, ada nilai religi dan filosofi yang kuat dalam pelaksanaan shalat subuh. Alih-alih, justru orang Yahudi yang menyadarinya.

Memang, kalau kita urai benang permasalahannya, akan lebih rumit. Pemahaman dan kesadaran mayoritas kaum muslim masih yanh lemah. Dengang berbagai alasan, akhirnya lebih memilih shalat sendiri di rumah. Sebuah fenomena yang bila terjadi pada Rasulullah akan diancam dengan sanksi pembakaran rumah. Bahkan bagi sebagian muslimin (seorang laki-laki islam), kewajiban shalat teranaktirikan oleh berbagai kepentingan dunia dan tentunya bisikan setan. Naudzubillah.

Dalam lima waktu shalat wajib yang diperintahkan kepada kita, penulis (DR. Raghib As-Sirjani) lebih memfokuskan titik permasalahan kepada satu waktu yakni shalat subuh. Tentunya ini tidak bermaksud membeda-bedakan satu kewajiban dengan kewajiban lainnya.

Tetapi berdasarkan kajian epistemoligis da analisis aksiologisnya, shalat subuh mempinyai kekuatan yang luar biasa. Pahala yang dijanjikan Allah dalam shalat subuh dan aktifitas lain yang dikerjakan sebelum dan sesudahnya begitu besar. Wajar, shalat subuh dikerjakan diantara waktu teristimewa; di sepertiga malam terakhir dan waktu fajar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...